MENDIDIK ANAK DI MASA PANDEMI
Pertama, Tanamkan semua terkait persoalan keagamaan. Jika pendidikan kepada anak keturunan baik dan dipahamkan dalam persoalan agama, maka anak akan mengetahui apa yang harus dilakukannya ketika orang tuanya sudah tiada. karena doa memohonkan ampunan dari anak yang sholeh untuk orang tuanya yang sudah meninggal akan mengangkat derajat orang tuanya di surga.
Kedua, Selain itu juga tanamkan anak dalam hal aqidah. Sebagaimana dijelaskan dalam
hadis Abdullah Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhu, Rasulullah memberikan nasihat, Wahai anak-anak, aku akan
ajarkan kepadamu beberapa kalimat; Jagalah Allah subhanahu wa ta’ala maka Allah
subhanahu wa ta’ala akan menjagamu, jagalah Allah maka engkau akan dapati Dia
dihadapanmu, jika engkau meminta, mintalah kepada Allah, dan jika engkau minta
tolong, minta tolonglah kepada Allah!” (HR. at-Tirmidzi, dinyatakan sahih dalam
Shahih Sunan at-Tirmidzi)
Aqidah menjadi dasar dalam pijakan agama.
Menjadi perkara yang sangat penting dalam mendidik anak. Aqidah diibaratkan
fondasi dalam sebuah bangunan. Jika pondasinya kuat maka bangunan akan tahan
dalam segala kondisi.
Ketiga, Bersikap lembut dalam mendidik. Rasulullah bersabda: “Dari ‘Aisyah, istri Nabi
shallallaahu ‘alaihi wa sallam, semoga Allah meridhai beliau, berkata:
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah
mencintai kelembutan dalam segala hal” (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari, 6024).
Sifat kelembutan harus dibedakan dengan
memanjakan. Lembut bisa berarti tegas dalam mendidik. Jika memang hal itu tidak
baik, maka sebagai orang tua harus tegas menyampaikan jika hal itu kurang baik.
Dukung apapun yang mengarahkan kepada kebaikan dan ketaatan pada Allah, dan
jauhkan apapun yang mengarah kepada kedurhakaan pada Allah. Ini adalah
kuncinya.
Keempat, Selalu motivasi anak dan beri hukuman ringan sebagai peringatan. Bukan hukuman
yang membuat jera sehingga mengarah kepada kekerasan melainkan hukuman untuk
memperingatkan jika hal itu harus dihindari. Selain itu, selalu motivasi anak
untuk senantiasa melakukan kebaikan. Berikan hadiah untuk menghangatkan nuansa
keluarga. Jika seorang anak ada yang kurang taat pada orang tuanya atau istri
yang nusyuz (tidak mentaati suami) maka cukup peringatkan dengan nasehati dan
pisahkan tempat tidurnya. Sebagaimana dijelaskan dalam surat an-Nisa ayat 34: ”
Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, Maka nasehatilah mereka dan
pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. kemudian jika
mereka mentaatimu, Maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya.
Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha besar.” (An Nisa:34)
Kelima, Selalu perhatikan akhlak dan lingkungan anak, Rasulullah bersabda:“Seseorang
bergantung pada agama temannya. Maka hendaknya ia melihat dengan siapa dia
berteman (Abu Dawud (no. 4833), at-Tirmidzi (no. 2378), Ahmad (II/303, 334))
Jauhkan anak-anak dari pergaulan yang tanpa
batas. Ketika anak sudah muncul gejala melanggar aturan agama, segera lakukan
penanganan dengan memberikan perhatian lebih dan mengarahkan kepada yang
disyari’atkan Allah. Jangan menunggu anak hingga dewasa baru orang tua
menyadari. Tetapi perhatikan dan amati pergaulan anak agar senantiasa dekat
dengan Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar