Senin, 30 Agustus 2021

MENDIDIK ANAK DI MASA PANDEMI

MENDIDIK ANAK DI MASA PANDEMI

Pertama, Tanamkan semua terkait persoalan keagamaan. Jika pendidikan kepada anak keturunan baik dan dipahamkan dalam persoalan agama, maka anak akan mengetahui apa yang harus dilakukannya ketika orang tuanya sudah tiada. karena doa memohonkan ampunan dari anak yang sholeh untuk orang tuanya yang sudah meninggal akan mengangkat derajat orang tuanya di surga.

Kedua, Selain itu juga tanamkan anak dalam hal aqidah. Sebagaimana dijelaskan dalam hadis Abdullah Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhu, Rasulullah  memberikan nasihat, Wahai anak-anak, aku akan ajarkan kepadamu beberapa kalimat; Jagalah Allah subhanahu wa ta’ala maka Allah subhanahu wa ta’ala akan menjagamu, jagalah Allah maka engkau akan dapati Dia dihadapanmu, jika engkau meminta, mintalah kepada Allah, dan jika engkau minta tolong, minta tolonglah kepada Allah!” (HR. at-Tirmidzi, dinyatakan sahih dalam Shahih Sunan at-Tirmidzi)

Aqidah menjadi dasar dalam pijakan agama. Menjadi perkara yang sangat penting dalam mendidik anak. Aqidah diibaratkan fondasi dalam sebuah bangunan. Jika pondasinya kuat maka bangunan akan tahan dalam segala kondisi.

Ketiga, Bersikap lembut dalam mendidik. Rasulullah bersabda: “Dari ‘Aisyah, istri Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, semoga Allah meridhai beliau, berkata: Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah mencintai kelembutan dalam segala hal” (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari, 6024).

Sifat kelembutan harus dibedakan dengan memanjakan. Lembut bisa berarti tegas dalam mendidik. Jika memang hal itu tidak baik, maka sebagai orang tua harus tegas menyampaikan jika hal itu kurang baik. Dukung apapun yang mengarahkan kepada kebaikan dan ketaatan pada Allah, dan jauhkan apapun yang mengarah kepada kedurhakaan pada Allah. Ini adalah kuncinya.

Keempat, Selalu motivasi anak dan beri hukuman ringan sebagai peringatan. Bukan hukuman yang membuat jera sehingga mengarah kepada kekerasan melainkan hukuman untuk memperingatkan jika hal itu harus dihindari. Selain itu, selalu motivasi anak untuk senantiasa melakukan kebaikan. Berikan hadiah untuk menghangatkan nuansa keluarga. Jika seorang anak ada yang kurang taat pada orang tuanya atau istri yang nusyuz (tidak mentaati suami) maka cukup peringatkan dengan nasehati dan pisahkan tempat tidurnya. Sebagaimana dijelaskan dalam surat an-Nisa ayat 34: ” Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, Maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. kemudian jika mereka mentaatimu, Maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha besar.” (An Nisa:34)

Kelima, Selalu perhatikan akhlak dan lingkungan anak, Rasulullah bersabda:“Seseorang bergantung pada agama temannya. Maka hendaknya ia melihat dengan siapa dia berteman (Abu Dawud (no. 4833), at-Tirmidzi (no. 2378), Ahmad (II/303, 334))

Jauhkan anak-anak dari pergaulan yang tanpa batas. Ketika anak sudah muncul gejala melanggar aturan agama, segera lakukan penanganan dengan memberikan perhatian lebih dan mengarahkan kepada yang disyari’atkan Allah. Jangan menunggu anak hingga dewasa baru orang tua menyadari. Tetapi perhatikan dan amati pergaulan anak agar senantiasa dekat dengan Allah.


Keenam, Doakan selalu menjadi anak sholeh sholehah. Sebagai orang tua hindari bertutur kata keburukan kepada anak. Selalu puji dan berkatalah kebaikan. Sebab ini bisa menjadi doa. Doakan selalu kebaikan untuk anak di setiap setelah shalat. Karena doa orang tua termasuk doa yang sangat mustajab bagi anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar