Selasa, 27 September 2016

CARA PENGAWETAN MAKANAN



Sekarang ini memang banyak sekali cara untuk mengawetkan makanan baik cara sederhana maupun cara yang sudah modern. Pengawetan makanan pada dasarnya membuat makanan lebih tahan lama dengan menahan laju pertumbuhan mikroorganisme pada makanan tersebut. 
Ada beberapa cara yang sudah dikenal dan digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia yaitu Pendinginan, Pengasapan, Pengalengan, Pengeringan, Pemanisan, Pengasinan
Itu semua merupakan cara yang lazim digunakan masyarakat Indonesia. Dari semua cara itu tak semua cara bisa membuat awet makanan selama berbulan-bulan. Kecuali teknik pengalengan yang memang sudah menggunakan cara modern yaitu diberi zat pengawet makanan jadi bisa membuat makanan tahan sampai berbulan-bulan lamanya. Berikut penjelasan lebih lanjutnya.

1. PENDINGINAN

Cara ini adalah cara yang paling dikenal oleh masyarakat pada umumnya sebab cara ini sudah sering digunakan oleh masyarakat desa maupun perkotaan. Pada dasarnya, konsep pendinginan adalah memasukkan makanan di sebuah tempat yang bersuhu rendah. Kita dapat memanfaatkan kulkas. Di dalam kulkas kita dapat mengawetkan sosis, sayur, daging, telur, buah, bahkan ikan. Kita juga bisa memakai wadah yang berisi es. Wadah yang berisi es tersebut biasa dipakai para nelayan untuk mengawetkan ikan hasil tangkapannya. Suhu pengawetan makanan dengan pendinginan antara -4˚ sampai 0˚ Celcius.
Contoh : memasukkan sayuran ke dalam es, menaruh ikan segar dalam wadah yg berisi es

2. PENGASAPAN

Cara pengasapan ialah menaruh makanan dalam sebuah wadah kotak yang kemudian diasapi dari bawah. Cara pengawetan makanan ini sebenarnya tidak bisa membuat makanan awet dalam jangka waktu lama karena cara ini masih dipadukan dengan teknik pengasinan dan pengeringan.
 
Contoh : pengasapan ikan, pengasapan daging

3. PENGALENGAN

Cara yang satu ini termasuk paduan antara teknik kimiawi dan fisika. Teknik kimiawi yaitu dengan cara memasukkan zat pengawet, sedangkan fisikannya dengan memasukkan makanan ke dalam ruang hampa udara. Makanan dimasukkan ke dalam kaleng aluminium atau benda logam lainnya lalu diberi zat pengawet seperti garam, asam, atau gula. Biasanya yang diawetkan dalam kaleng adalah sayur-sayuran, buah-buahan, ikan, daging, susu, kopi, teh, dan lain-lain.
 Proses pengalengan yang ditujukan untuk pengawetan jangka panjang, dilakukan dengan melibatkan proses pengeluaran udara, pengemasan, pengaturan pH dan penggunaan suhu tinggi (sterilisasi). Juga penting diperhatikan penggunaan atau wadah (container) dan kemasan yang dapat melindungi produk dari mikroorganisme untuk menghindari terjadinya rekontaminasi selama penyimpanan.
Contoh : sarden, susu dalam kaleng

4. PENGERINGAN

Teknik pengeringan dengan cara dijemur, dioven, atau dipanaskan. Prinsip pengeringan menggunakan prinsip bahwa mikroorganisme menyukai tempat yang lembab dan basah yang memiliki kadar air. Jadi semakin kering makanan, mikroorganisme akan mati dan pembusukan tidak akan terjadi. Proses pengeringan akan mengeluarkan air dan menyebabkan peningkatan konsentrasi padatan terlarut didalam bahan makanan. Kondisi ini akan meningkatkan tekanan osmotik di dalam bahan, sehingga menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan memperlambat laju reaksi kimia maupun enzimatis.
 Contoh : mengeringkan ikan asin, proses pembuatan dendeng ikan, mie instan

5. PEMANISAN

Cara pengawetan makanan ini dengan memasukkan makanan ke dalam medium yang mengandung gula dengan kadar konsentrasi sebesar 40% untuk menurunkan kadar mikroorganisme. Gula akan mengikat air sehingga kadar air di makanan berkurang yang akhirnya bakteri sulit tumbuh. Jika kadar konsentrasinya 70% maka dapat mencegah kerusakan makanan. Cara pemanisan sudah sering digunakan sejak dulu untuk membuat manisan buah, sampai saat ini pun masih banyak yang menggunakannya. Contoh makanan yang diawetkan dengan cara ini adalah susu, agar-agar, jeli, dan manisan buah.
 
6. PENGASINAN

Cara yang terakhir ini tentu saja menggunakan bahan yang sering kita pakai yaitu garam dapur. Maka dari itu cara ini bisa juga disebut dengan teknik penggaraman. Garam merupakan zat yang bisa menghambat pertumbuhan mikroorganisme pembusuk. Cara ini biasa digunakan pada masyarakat pesisir pantai untuk membuat ikan asin. Pembuatan ikan asin ini juga merupakan paduan antara teknik pengeringan dan pengasapan.
Contoh : pembuatan ikan asin, pembuatan telor asin


Tidak ada komentar:

Posting Komentar